Media sosial memiliki peran besar dalam membentuk identitas diri generasi Z. Media sosial memberi ruang bagi anak muda untuk mengekspresikan diri, memperkuat kepercayaan diri, dan membangun jejaring sosial. Namun, penggunaan yang berlebihan juga membawa dampak negatif, seperti tekanan untuk memenuhi standar kecantikan atau gaya hidup tertentu yang sering ditampilkan di media sosial, sehingga dapat menimbulkan kecemasan atau rasa minder akibat perbandingan sosial. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi kepustakaan dan wawancara, dan menemukan bahwa media sosial sudah menjadi bagian penting kehidupan sehari-hari generasi Z, baik sebagai sumber hiburan, komunikasi, maupun pembelajaran. Kesimpulannya, media sosial dapat memperkuat atau justru mengganggu pembentukan identitas diri, tergantung pada bagaimana individu menggunakannya dan memaknainya dalam kehidupan sehari-hari.
Amrina Rosadah